Halaman

Minggu, 13 Januari 2013

Penetapan CO2 Agresif Secara Grafis (Metode Titrasi Asam-Basa)


Prinsip Penetapan :
Penetralan air menggunakan NaOH atau HCl menggunakan indikator phenolptalein dan metil orange.  Asiditas dihitung sebagai CO2, dititrasi dengan NaOH. Sedangkan alkainitas dihitung sebagai HCO3, dititrasi menggunakan HCl.
Dasar Teori :
Karbondioksida adalah salah satu gas minor yang ada di atmosfir dan merupakan hasil akhir dari pembusukan biologis, baik aerob maupun anaerob. Adanya karbondioksida merupakan suatu hal yang sangat penting, karena pengaruh pH air, menimbulkan banyak karat bagi sistem perpipaan dan mempengaruhi kebutuhan dosis bila menggunakan pengolahan kimia. Sedangkan CO2 agresif mengandung gas axiphyxiant, bersifat merusak pipa dan melarutkan logam.
Metode penetapan CO2 bebas sesuai dengan prosedur penetapan asiditas-alkalinitas, prinsipnya adalah penetralan air dengan NaOH atau HCl. Alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa menurunkan nilai pH. Alkalinitas disebabkan terutama oleh ion-ion karbonat (CO32-), bikarbonat (HCO3-), hidroksida (OH-) dan dalam jumlah yang relatif kecil disebabkan juga oleh ion-ion borat (BO33-), fosfat (PO43-), silikat (SiO44-) dan sebagainya.
Pada air alam alkalinitas disebabkan oleh adanya bikarbonat, dan sisanya oleh karbonat dan hidroksida. Alkalinitas keseluruhan bisa dinyatakan dengan padanan kalsium karbonat dalam mg/lt. Keasaman dinyatakan dalam jumlah kalsium karbonat yang dibutuhkan untuk menetralisasi air.

Alat dan Bahan :
o   Labu erlenmeyer
o   Pipet volume 50,0 ml dan 10,0 ml
o   Pipet tetes
o   Buret 50,0 ml
o   Gelas kimia 100 ml

o   Larutan NaOH 0,1 N
o   Larutan HCl 0,1 N
o   Indikator pp 1 %
o   Indikator pp 0,2 %
o   Larutan standar Asam Oxalat 0,1 N
o   Larutan standar Na2B4O7
Cara Kerja :
Analisa Kualitatif CO2 agresif dan HCO3 dalam sampel
a)      Sebanyak 50 ml sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer.
b)      Di tetesi dengan indikator pp sebanyak dua tetes.
c)       Ditambahkan larutan NaOH tetes demi tetes sampai timbul warna merah muda. Lalu dilakukan penetapan kadar Asiditas.
d)      Jika tidak timbul warna merah muda, 50 ml sampel ditetesi dengan indikator methyl orange.
e)      Ditambahkan HCl tetes demi tetes sampai timbul warna sedikit merah, lalu dilakukan penetapan kadar Alkalinitas.
 Standarisasi larutan HCl dengan Na-Tertaborat
a)      Dipipet sebanyak 10,0 ml Na-Tertraborat dimasukan ke dalam erlenmeyer.
b)      Ditambahkan dua tetes indikator pp.
c)       Dititrasi dengan larutan HCl sampai timbul warna sedikit merah.
d)      Dilakukan pemeriksaan duplo.
Penetapan kadar keasaman jumlah (Alkalinitas) sebagai HCO3
a)      Sebanyak 50,0 ml sampel dipipet ke dalam erlenmeyer.
b)      Ditambahkan sebanyak dua tetes indikator methyl orange
c)       Diitrasi dengan larutan HCl sampai tmbul warna sedikit merah.
d)      Dilakukan pemeriksaan duplo.

Hasil :