Halaman

Sabtu, 08 Juni 2013

Sistem Vaskuler Pada Hemostasis


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Ibn Nafis pada 1242 untuk pertama kalinya berhasil menjelaskan secara akurat bagaimana sistem vaskular. Dilanjutkan oleh Michael Servetus pada 1552 dan Realdo Colombo pada tahun yang sama. Hingga akhirnya, William Harvey melakukan suatu rangkaian percobaan dan mengumumkan penemuannya tentang sistem sirkulasi manusia pada 1628.

Jumat, 19 April 2013

Ibnu Battutah Sang Penjelajah Islam Mengalahkan Colombus


tentang Ibnu Batutah ini sebenarnya prnah dibahas di acara Khazanah trans7

sekalian share bagi2 ilmu, buat yang belum nonton atau yg mu baca lagi, he... mudah2an bermanfaat ^_^

Berbagai orang di zaman sekarang mungkin terdengar agak asing tentang Ibnu battutah, akan tetapi 100 tahun sebelum Colombus lahir Ibnu Battuta sudah memulai perjalanan hebatnya, bahkan nama beliau sangat "buuming" sepanjang sejarah, dikenal di berbagai suku bangsa di dunia. Hanya saja saat ini sejarah yang "dibikin ngtren" adalah tokoh2 barat (maklum laa kita negri jajahan belanda, plus adi kuasa saat ini kan pewaris bangsa roma alias Amrik).

Nyok... kita kenalan sama Bapak2 kita yang hebat2, salah satunya Ibnu Batuttah...

Perbedaan Sampah dan Limbah

tugas yang dikasih dosen waktu itu cuma satu, yaitu apa perbedaan sampah dan limbah. hah??

emang sich ada beda, tapi gimana jelasinnya yah?? ^-^

setelah searching sana sini, dari internet maupun dari temen2 anak jurusan lingkungan

dapet deh, ini .... mudah-mudahan bermanfaat sharenya ya... (^^,)


Sampah
adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat. Penghasil sampah adalah setiap orang atau akibat proses alam yang menghasilkan sampah. Hampir semua sampah bisa didaur ulang baik untuk pupuk atau lainnya. Sampah merupakan material ( baik padat atau cairan) sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah diklasifikasikan lagi, Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.

Limbah
adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yaitu buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Karakteristik Limbah, biasanya berukuran mikro, dinamis, berdampak luas (penyebarannya), berdampak jangka panjang (antar generasi). Bedanya, klo limbah itu bagian dari sampah padat hasil buangan industri dan rmh tangga. Contohnya limbah domestik, limbah industri dsb. Kalau sampah itu cakupannya luas yaitu sisa dari hasil aktifitas manusia yang sudah tidak terpakai lagi.

makalah MEDIA PERBENIHAN PADAT DAN CAIR


MEDIA PERBENIHAN PADAT DAN CAIR

Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum Media & Reagensia II

Minggu, 13 Januari 2013

Penetapan CO2 Agresif Secara Grafis (Metode Titrasi Asam-Basa)


Prinsip Penetapan :
Penetralan air menggunakan NaOH atau HCl menggunakan indikator phenolptalein dan metil orange.  Asiditas dihitung sebagai CO2, dititrasi dengan NaOH. Sedangkan alkainitas dihitung sebagai HCO3, dititrasi menggunakan HCl.
Dasar Teori :
Karbondioksida adalah salah satu gas minor yang ada di atmosfir dan merupakan hasil akhir dari pembusukan biologis, baik aerob maupun anaerob. Adanya karbondioksida merupakan suatu hal yang sangat penting, karena pengaruh pH air, menimbulkan banyak karat bagi sistem perpipaan dan mempengaruhi kebutuhan dosis bila menggunakan pengolahan kimia. Sedangkan CO2 agresif mengandung gas axiphyxiant, bersifat merusak pipa dan melarutkan logam.
Metode penetapan CO2 bebas sesuai dengan prosedur penetapan asiditas-alkalinitas, prinsipnya adalah penetralan air dengan NaOH atau HCl. Alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa menurunkan nilai pH. Alkalinitas disebabkan terutama oleh ion-ion karbonat (CO32-), bikarbonat (HCO3-), hidroksida (OH-) dan dalam jumlah yang relatif kecil disebabkan juga oleh ion-ion borat (BO33-), fosfat (PO43-), silikat (SiO44-) dan sebagainya.
Pada air alam alkalinitas disebabkan oleh adanya bikarbonat, dan sisanya oleh karbonat dan hidroksida. Alkalinitas keseluruhan bisa dinyatakan dengan padanan kalsium karbonat dalam mg/lt. Keasaman dinyatakan dalam jumlah kalsium karbonat yang dibutuhkan untuk menetralisasi air.

Alat dan Bahan :
o   Labu erlenmeyer
o   Pipet volume 50,0 ml dan 10,0 ml
o   Pipet tetes
o   Buret 50,0 ml
o   Gelas kimia 100 ml

o   Larutan NaOH 0,1 N
o   Larutan HCl 0,1 N
o   Indikator pp 1 %
o   Indikator pp 0,2 %
o   Larutan standar Asam Oxalat 0,1 N
o   Larutan standar Na2B4O7
Cara Kerja :
Analisa Kualitatif CO2 agresif dan HCO3 dalam sampel
a)      Sebanyak 50 ml sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer.
b)      Di tetesi dengan indikator pp sebanyak dua tetes.
c)       Ditambahkan larutan NaOH tetes demi tetes sampai timbul warna merah muda. Lalu dilakukan penetapan kadar Asiditas.
d)      Jika tidak timbul warna merah muda, 50 ml sampel ditetesi dengan indikator methyl orange.
e)      Ditambahkan HCl tetes demi tetes sampai timbul warna sedikit merah, lalu dilakukan penetapan kadar Alkalinitas.
 Standarisasi larutan HCl dengan Na-Tertaborat
a)      Dipipet sebanyak 10,0 ml Na-Tertraborat dimasukan ke dalam erlenmeyer.
b)      Ditambahkan dua tetes indikator pp.
c)       Dititrasi dengan larutan HCl sampai timbul warna sedikit merah.
d)      Dilakukan pemeriksaan duplo.
Penetapan kadar keasaman jumlah (Alkalinitas) sebagai HCO3
a)      Sebanyak 50,0 ml sampel dipipet ke dalam erlenmeyer.
b)      Ditambahkan sebanyak dua tetes indikator methyl orange
c)       Diitrasi dengan larutan HCl sampai tmbul warna sedikit merah.
d)      Dilakukan pemeriksaan duplo.

Hasil :