Prinsip Penetapan :
Penetralan
air menggunakan NaOH atau HCl menggunakan indikator phenolptalein dan metil
orange. Asiditas dihitung sebagai CO2,
dititrasi dengan NaOH. Sedangkan alkainitas dihitung sebagai HCO3,
dititrasi menggunakan HCl.
Dasar Teori :
Karbondioksida
adalah salah satu gas minor yang ada di atmosfir dan merupakan hasil akhir dari
pembusukan biologis, baik aerob maupun anaerob. Adanya karbondioksida merupakan
suatu hal yang sangat penting, karena pengaruh pH air, menimbulkan banyak karat
bagi sistem perpipaan dan mempengaruhi kebutuhan dosis bila menggunakan
pengolahan kimia. Sedangkan CO2 agresif mengandung gas axiphyxiant,
bersifat merusak pipa dan melarutkan logam.
Metode
penetapan CO2 bebas sesuai dengan prosedur penetapan
asiditas-alkalinitas, prinsipnya adalah penetralan air dengan NaOH atau HCl.
Alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa
menurunkan nilai pH. Alkalinitas disebabkan terutama oleh ion-ion karbonat (CO32-),
bikarbonat (HCO3-), hidroksida (OH-) dan dalam jumlah
yang relatif kecil disebabkan juga oleh ion-ion borat (BO33-),
fosfat (PO43-), silikat (SiO44-)
dan sebagainya.
Pada
air alam alkalinitas disebabkan oleh adanya bikarbonat, dan sisanya oleh
karbonat dan hidroksida. Alkalinitas keseluruhan bisa dinyatakan dengan padanan
kalsium karbonat dalam mg/lt. Keasaman dinyatakan dalam jumlah kalsium karbonat
yang dibutuhkan untuk menetralisasi air.
Alat dan Bahan :
o
Labu erlenmeyer
o
Pipet volume 50,0 ml dan 10,0 ml
o
Pipet tetes
o
Buret 50,0 ml
o
Gelas kimia 100 ml
|
o
Larutan NaOH 0,1 N
o
Larutan HCl 0,1 N
o
Indikator pp 1 %
o
Indikator pp 0,2 %
o
Larutan standar Asam Oxalat 0,1 N
o
Larutan standar Na2B4O7
|
Cara Kerja :
Analisa Kualitatif CO2 agresif dan HCO3
dalam sampel
a)
Sebanyak 50 ml sampel dimasukkan ke dalam
erlenmeyer.
b)
Di tetesi dengan indikator pp sebanyak dua
tetes.
c)
Ditambahkan larutan NaOH tetes demi tetes
sampai timbul warna merah muda. Lalu dilakukan penetapan kadar Asiditas.
d)
Jika tidak timbul warna merah muda, 50 ml
sampel ditetesi dengan indikator methyl orange.
e)
Ditambahkan HCl tetes demi tetes sampai timbul
warna sedikit merah, lalu dilakukan penetapan kadar Alkalinitas.
Standarisasi
larutan HCl dengan Na-Tertaborat
a)
Dipipet sebanyak 10,0 ml Na-Tertraborat
dimasukan ke dalam erlenmeyer.
b)
Ditambahkan dua tetes indikator pp.
c)
Dititrasi dengan larutan HCl sampai timbul
warna sedikit merah.
d) Dilakukan
pemeriksaan duplo.
Penetapan kadar keasaman jumlah
(Alkalinitas) sebagai HCO3
a) Sebanyak
50,0 ml sampel dipipet ke dalam erlenmeyer.
b)
Ditambahkan sebanyak dua tetes indikator
methyl orange
c)
Diitrasi dengan larutan HCl sampai tmbul warna
sedikit merah.
d)
Dilakukan pemeriksaan duplo.
Hasil :